SEJARAH KOBAR
Kotawaringin Barat berasal dari kata"
Kutawaringin" dan "Barat". Kuta berarti Gafura,
Waringin berarti POHON BERINGIN yang bermaknakan pengayoman
sedangkan BARAT berasal dari pembagian tempat. Semula semula
kutawaringin adalah satu wilayah yang kemudian dibagi menjadi
dua wilayah kabupaten Kotawaringin Timur disebelah timur dan
Kotawaringin Barat disebelah barat. Secara keseluruhan Kotawaringin
Barat berarti GAFURA PENGAYOMAN SEBELAH BARAT
Pembentukan Kotawaringin Barat diawali dengan terbentuknya
profinsi Kalimantan Tengah berdasarkan keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor Up.34/41/24 tanggal 28 Desember 1957 dan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : Des.52/12/2.206, tanggal
22 Desember 1959 tentang Pembagian Kabupaten Kotawaringin
menjadi dua bagian.
Tepat tanggal 3 Oktober 1959 secara resmi
ditetapkan sebagai hari jadi Kotawaringin Barat dengan Ibukota
Pangkalan Bun.
Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai pintu gerbang Provinsi
Kalimantan Tengah di bagian barat baik di udara, laut, sungai
maupun darat. Transportasi udara melalui Bandara Iskandar.
Pangkalan Bun dapat melayani penerbangan antara lain ke Semarang,
Banjarmasin Ketapang dan Pontianak. Panjang jalan darat lebih
kurang 1.310,40 Km terdiri dari 126 ruas yang meliputi jalan
propinsi dan jalan kabupaten sepanjang 300 Km dan jalan HPH
sepanjang 641 Km. Transportasi laut melalui Pelabuhan Panglima
Utar Kumai, Pelabuhan Pangkalan Bun dan Pelabuhan Sukarnara
Sejak berdirinya Kabupaten Kotawaringin Barat
sampai saat ini telah melaksanakan kegiatan pembangunan sebagai
upaya untuk mensejahterakan masyarakat sesuai dengan cita-cita
bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur, sejahtera
dan bahagia. Mencakup aspek prasarana dan sarana sosial, ekonomi,
pengembangan wilayah, ketenagakerjaan perekonomian rakyat,
perikanan dan prasarana lainnya yang belum memadai untuk dapat
dioptimalkan dalam upaya pemanfaatan potensi sumber daya maupun
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi terwujudnya
fondamental perekonomian daerah yang handal dan semakin mandiri.
Maka oleh karena itu penanaman modal sangat dibutuhkan di
Kotawaringin Barat ini untuk memberdayakan ekonomi nrakyat
menuju terciptanya kesejahteraan masyarakat.